Blog Tuttorial Tips dan Update Informasi

Lazada Indonesia

Mempertanyakan Moralitas Para Penggiat Golput

Bagi sebagian kecil orang yang memilih tidak menggunakan hak suaranya dalam Pemilu, memiliki alasan dalam diri mereka bahwa yang mereka lakukan adalah berdasarkan pertimbangan moral. Dengan perasaan akan ketinggian moral mereka,  pemilu dilihat sebagai kegiatan masyarakat level rendah dalam partisipasi politik. kemudian mereka merasa enggan terlibat karena takut derajat moral mereka jatuh apabila ikut dalam pemilu dan kegiatan politis lainnya.
Mempertanyakan Moralitas Para Penggiat Golput

Ciri-ciri seperti diatas biasanya dimiliki oleh kelompok-kelompok masyarakat menengah keatas yang apatis melihat politik. Bisa jadi karena pernah kecewa dengan pemerintah atau sudah tidak percaya lagi dengan apapun yang berbau politik. Tumbuhnya  kekecewaan dan ketidakpercayaan itu biasanya akibat imbas pemerintahan sebelumnya yang otoriter dan manipulatif terhadap rakyatnya.

Apabila sebuah negara pernah dikuasai oleh pemerintahan yang tidak demokratis, maka mereka akan  meninggalkan tradisi-tradisi politik mereka di tengah masyarakatnya dahulu. Anggota-anggota masyarakat yang pernah hidup dibawah tirani selama berpuluh-puluh tahun akan melihat tradisi politik yang diwarisi oleh pemerintahan tirani akan menjadi tradisi juga oleh pemerintahan-pemerintahan selanjutnya.

Kondisi seperti diatas juga terjadi ditengah masyarakat kita, euforia reformasi pada akhir tahun 90-an tidak serta-merta membuat mereka percaya atau tergugah untuk terlibat dalam pemilu. Selama 30-tahun lebih mereka melihat dan merasakan praktik manipulasi dalam setiap pemilu era Orde Baru, membuat mereka percaya bahwa tidak ada yang baik dengan proses-proses politik di negara ini. Mereka pun menjauh dari politik, tanpa dikomandoi siapa-siapa mereka lebih memilih tidak terlibat pada apa-apa yang berbau politik dan mengklaim diri sebagai gerakan moral.

Namun kini model pemerintahan kita sudah berganti, demokrasi kita sudah bertransformasi ke bentuk yang paling demokratis. Sudah tiga periode pemerintahan berselang semenjak runtuhnya Orde Baru. Adalah menjadi tidak kontekstual apabila masih ada masyarakat generasi baru yang menyatakan ogah terlibat dalam pemilu, tidak mau terlibat politik. Menyatakan diri atau kelompok mereka adalah gerakan moral yang akan membersihkan masyarakat dari kepentingan-kepentingan politik. Dengan Golput mereka merasa bersih dan membersihkan masyarakat.

Mereka lupa bahwa tidak memilih dengan sengaja adalah tindakan politik juga. Tidak ada yang murni terlepas dari politik ketika anda memilih golput. Bahkan golput tanpa disadari oleh pelakunya dapat menguntungkan salah satu  kelompok atau kandidat yang sedang bertarung dalam pemilu. Maka netralitas atau moralitas gerakan golput adalah semu dalam iklim demokrasi sekarang ini. Mereka yang golput dengan kesadaran moral, dengan mudah dapat dikooptasi oleh kepentingan politik kelompok yang mendapat keuntungan dari pemilih-pemilih golput ini.

Berpartisipasi aktif dalam pemilu adalah pilihan paling logis yang bisa dilakukan oleh siapa saja yang mengaku warga negara Indonesia. Tidak ada pemaksaan dalam memilih dan begitu banyak pilihan partai sesuai dengan moralitas politik yang dianut. Sehingga mereka yang masih memilih tidak menggunakan suara mereka dalam pemilu sebenarnya tidak memberikan kontribusi untuk kebaikan masyarakat, bangsa dan negara kedepannya. Dengan itu, sekarang kita jadi mempertanyakan posisi moralitas golput-ers dimana?

written by : chefoo
Tag : Ceritaku
1 Komentar untuk "Mempertanyakan Moralitas Para Penggiat Golput"

Gak berat-berat juga koq mbak ulasannya cuma hasil pemikiran aja :D

Setuju sama mbak kalo kita siapapun itu jangan sampai apatis sama nasib negara ini karena kita kan tinggalnya disini. namun selagi sistem politik memberikan peluang bagi warga negara untuk bisa memilih kenapa tidak kita maksimalkan. :D

Apa Komentarmu ?
Catatan :
1. Gunakan bahasa yang baik dan sopan dalam berkomentar
2. Berkomentar lah sesuai dengan tema artikel.
3. Dilarang menuliskan link aktif di kolom komentar, NO SPAM
4. Share this post G+1 sebagai support blogger Indonesia

Back To Top